Indonesiainside.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggaraini, meminta penyelenggara pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), segera mengusut tuntas surat suara tercoblos di Malaysia. Laporan awal, surat suara yang dicoblos untuk pasangan calon 01 dan calon legislatif dari NasDem itu diduga terjadi di Selangor, Malaysia.
“Kasus ini tidak boleh dibiarkan lama, karena semakin normatif pernyataan pihak penyelenggara maka ini akan semakin liar,” ujar Titi dalam diskusi bertajuk Netralitas Penyelenggara Untuk Pemilu Berkualitas di Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (11/4).
Titi mengatakan, kasus ini sangat mudah untuk diungkap. Apalagi mengingat tidak banyak pihak yang terlibat dalam rantai distribusi surat suara, dari mulai tahap percetakan hingga disalurkan KPU ke Malaysia. “Dari rantai distribusi surat suara sampai yang menemukan itu tercoblos, itu bisa ditelusuri karena aktornya kan limitatif (terbatas),” tuturnya.
Praktisi hukum dari Lokataru Indonesia, Haris Azhar, juga mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, aktor di balik dugaan kecurangan itu sangat mudah untuk diidentifikasi. “Tinggal mencari, tinggal dirunut asal-usulnya dari mana dan siapa. Itu kan di luar negeri, berarti ada yang ngirim, terdeteksi. Kalau tidak ketemu, berarti Bawaslu membiarkan kecurangan itu,” kata Haris.
Lebih jauh, pendiri Lokataru itu meyakini kasus semacam ini bukan kekhilafan dari penyelanggara pemilu, karena sudah berulang kali terjadi. “Ini sudah pasti permainan. Kalau berulang-ulang masa khilaf,” ucapnya.
Hari ini, publik di Tanah Air dihebohkan dengan rekaman video tentang penggerebekan sebuah ruko yang di dalamnya terdapat puluhan kantong plastik berwarna hitam. Saat dibuka, di dalam kantong-kantong itu ditemukan ribuan atau puluhan ribu surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan capres-cawapres nomor 01, Jokowi-Ma’ruf, dan caleg Partai NasDem Davin Kirana. Ruko disebut diduga berlokasi di Bandar Baru Bangi, Selangor, Malaysia.
Temuan surat suara tercoblos itu dibenarkan Ketua Panwaslu Kuala Lumpur, Yazza Azzahra. Dia mengaku sudah melaporkan kasus tersebut ke Bawaslu pusat. “Jadi, berdasarkan sampel yang kami ambil, terdapat beberapa surat suara yang sudah dicoblos. Semuanya mayoritas mencoblos 01 dan juga ada di pileg untuk NasDem. Ini sudah kami sampaikan ke Bawaslu,” kata Yazza.