Jakarta: Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengkritisi banyaknya penggunaan istilah asing yang dilontarkan saat debat putaran kedua pilpres kemarin, Minggu, 17 Februari 2019. Dia menilai belum tentu masyarakat memahami istilah tersebut.
“Misal mengambil pertanyaan di fishball, masyarakat kan belum tentu tahu. Gunakan saja istilah wadah,” katanya di Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Februari 2019.
Dia mencontohkan ungkapan seperti unicorn, biofuel, energi terbarukan, dan lain-lain belum tentu dipahami masyarakat. Baiknya tim pendukung bisa membantu untuk menjelaskan terkait hal tersebut bukannya saling menghina dan menjatuhkan.
“Hindari istilah-istilah yang sulit dipahami, atau pemilih bisa dibantu memahami istilah tidak familiar. Itu tugas tim pendukung paslon, bukan bertengkar di media sosial,” tuturnya.
Walau begitu, dia menilai kualitas bobot debat putaran kedua sudah meningkat dibanding debat perdana. Namun perlu dilakukan evaluasi oleh KPU dan Bawaslu terkait istilah asing dan aturan teknis lainnya.
“Persiapan yang lebih matang akan menghasilkan hasil yang matang juga. Evaluasi pun harus dilakukan KPU dan Bawaslu untuk lebih baik saat debat ketiga nanti,” ucap Titi.
Sumber: https://www.medcom.id/pemilu/news-pemilu/MkMBLnwK-perludem-hindari-istilah-asing-saat-debat