• Post author:
  • Post category:Siaran Pers
  • Reading time:4 mins read

SIARAN PERS

PintarMemilih.ID Diluncurkan agar Pemilih Datang ke TPS dengan Bekal Informasi Memadai

Jakarta, 19 Februari 2019

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)

Google Indonesia

Hari ini, Selasa, 19 Februari 2019, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Google Indonesia, Cek Fakta, rumahpemilu.org, dan Kok Bisa resmi meluncurkan Pintar Memilih. Pintar Memilih adalah platform pendidikan pemilih berbasis web yang menyediakan informasi proses dan tahapan Pemilu 2019. Pintar Memilih dapat diakses secara gratis di http://pintarmemilih.id.

“Pintar Memilih menyediakan informasi Pemilu 2019—pemilu pertama dalam sejarah yang penyelenggaraan pemilihan presiden, DPR, DPRD, dan DPD dilakukan secara serentak di hari yang sama. Pintar Memilih hadir agar pemilih datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dengan bekal informasi memadai,” kata Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perludem

Saat ini, Pintar Memilih menyediakan informasi calon anggota legislatif (caleg) melalui fitur “Kenali Calon Wakil Rakyat.” Dengan memasukkan kota tempat tinggal pada kolom pencarian yang disediakan, pengguna akan langsung disuguhkan informasi caleg sesuai dengan daerah pemilihan (dapil) tempat alamat tersebut terdaftar.

Pengguna bisa mengklik caleg untuk mengetahui detail informasi seperti nama, partai, dapil, nomor urut, gelar akademis, nama lengkap, tempat lahir, usia, jenis kelamin, agama, status pernikahan, alamat, pendidikan, pekerjaan, status khusus (terpidana/mantan terpidana/bukan mantan terpidana), motivasi (berisi hal-hal yang melatarbelakangi calon untuk mengajukan diri sebagai bakal calon) dan target/sasaran (berisi contoh hal-hal yang akan dikerjakan ketika telah menjadi anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota).

Selain informasi caleg, Pintar Memilih juga menyediakan informasi mengenai calon presiden dan wakil presiden (capres & cawapres) serta partai peserta pemilu. Informasi capres & cawapres meliputi biodata, visi-misi, dan dana kampanye. Sementara informasi partai meliputi nomor urut, akronim nama partai, alamat kantor, email, persentase keterwakilan perempuan, nama-nama pengurus harian, sosial media resmi, serta dana kampanye.

Pintar Memilih dilengkapi fitur “Q&A” bagi pengguna yang ingin bertanya tentang proses dan tahapan Pemilu 2019 dan akan dijawab oleh tim dengan informasi yang kredibel dan terverifikasi. Beberapa informasi penting yang sering ditanyakan oleh pengguna ditampilkan dalam format video animasi yang disediakan oleh Kok Bisa—kanal You Tube pembuat video bertema edukasi.

Pintar Memilih menyediakan fitur pengecekan fakta pemilu yang terhubung dengan cekfakta.com—sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang dibangun di atas API Yudistira oleh Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) dan bekerja sama dengan beberapa media online yang tergabung di AJI (Aliansi Jurnalis Indonesia) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia) serta didukung oleh Google News Initiative dan Internews serta FirstDraft.

“Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Perludem, Bawaslu, KPU dan pihak lainnya dalam menampilkan informasi Pemilu 2019 di satu wadah kepada masyarakat. Melalui platform ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan pemahaman pemilih terkait Pemilu dan mengenalkan calon pemimpin bangsa untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pemilu 2019,” kata Ryan Rahardjo, Senior Analyst Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Google Indonesia.

Pintar Memilih juga sedang mengembangkan fitur untuk mengecek lokasi TPS dan akan tersedia dalam waktu dekat. Sehingga, pemilih akan dengan mudah memberikan suaranya di TPS pada pemungutan suara 17 April 2019 nanti. . Fitur ini juga akan dilengkapi peta serta informasi kerawanan yang bersumber dari Indeks Kerawanan Pemilu 2019 milik Bawaslu.

Seluruh data bersumber dari sistem informasi terverifikasi milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia. Perludem mengadaptasikan data tersebut menjadi format Application Programming Interface (API) dan tersedia di platform API Pemilu—inisiatif Perludem sejak 2014 yang menyediakan data-data pemilu dalam format data terbuka. API Pemilu dapat diakses bebas di alamat http://pemiluapi.org.

Ketua KPU RI, Arief Budiman, yang memberikan sambutan pada launching ini, menilai inisiatif keterbukaan sudah dimulai KPU dengan membuka data proses dan tahapan pemilu melalui sistem informasi yang disiapkan KPU, salah satunya di infopemilu.kpu.go.id. “Sekarang tidak lagi memilih kucing dalam karung. Karungnya sudah dibuka,” kata Arief Budiman, Ketua KPU RI saat acara “Launching Pintar Memilih” di Jakarta (19/2).

Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar, yang turut hadir dan memberikan sambutan pada launching ini mengapresiasi peluncuran Pintar Memilih. Bawaslu berperan turut menyukseskan Pemilu 2019 dengan menyediakan kanal pelaporan ujian kebencian dan disinformasi yang juga tersedia di platform Pintar Memilih ini. Kanal pelaporan ini diharapkan bisa menumbuhkan partisipasi dari pemilih muda untuk mengawasi proses dan tahapan pemilu, khususnya penyebaran ujian kebencian dan disinformasi di media sosial. “Anak muda kritis, fondasi Pemilu demokratis,” kata Fritz Edward Siregar, Anggota Bawaslu RI, di Jakarta (19/02).

 

Narahubung:

Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perludem (+62811822279);
Maharddhika, Peneliti Perludem (+6281310489942)