• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengkritik sejumlah mekanisme debat calon presiden 2019. Perludem berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi pelaksanaan debat capres.

Salah satu yang dikritik Perludem adalah waktu penayangan debat. “Ada situasi yang tidak inklusif soal jam tayang debat,” kata dia dalam sebuah diskusi di Ajag Ijig, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Januari 2019.

Pada debat capres pertama pada 17 Januari lalu, acara dimulai pukul 20.00 WIB. Untuk penduduk di wilayah timur Indonesia, debat baru mulai pukul 22.00 WIT. Menurut Titi, jam tayang tersebut terlalu larut bagi mereka. Karena itu, ia berharap waktu tayang debat diubah.

Selain jam tayang, Perludem juga mengkritik soal penempatan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden. Posisi mereka di belakang para kandidat dinilai sangat mengganggu konsentrasi penonton. “Sebaiknya jangan ada lagi penonton di belakang para kandidat,” ujarnya.

Psikolog Politik dan Pakar Gesture, Dewi Haroen, juga menyarankan KPU mengubah tata letak berdirinya para kandidat. Dia menyarankan KPU menyediakan tempat duduk untuk para kandidat. “Posisi para kandidat juga sebaiknya menghadap ke masyarakat, bukan menghadap satu sama lain,” ujarnya.

KPU sebelumnya telah mengevaluasi hasil debat perdana pilpres. Lembaga tersebut belum merinci hasil evaluasinya. Salah satu yang akan diubah dalam debat kedua nanti adalah tak ada lagi kisi-kisi yang diberikan kepada para kandidat.

Sumber: https://pilpres.tempo.co/read/1167804/perludem-sarankan-ke-kpu-ubah-jam-tayang-debat-capres/full&view=ok