Jakarta – Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menilai kampanye santun akan efektif jika dimulai dari para elite politik. Menurut Titi, keteladanan para elite politik bisa mempengaruhi para pendukungnya di akar rumput.
“Para elite politik harus memberikan teladan melakukan kampanye secara damai dan santun. Apalagi sudah ada deklarasi kampanye damai, tanpa hoax, tanpa politisasi SARA dan tanpa politik uang yang dilakukan para elite politik,” ujar Titi di Jakarta, Senin (8/10).
Jika para elite politik secara konsisten menjalankan deklarasi kampanye, maka kata dia, akan memberikan energi positif kepada para pendukungnya. Bila perlu, menurut dia, ada sanksi dari para pimpinan parpol jika ada kadernya melakukan kampanye tidak santun dan damai.
“Kampanye sekarang harus diisi dengan gagasan, ide dan program untuk membangun Indonesia lebih baik. Tidak perlu menggunakan hoax, politisasi SARA dan politik uang, karena tidak hanya pemilu yang dipertaruhkan, tetap juga masa depan Indonesia,” tegas dia.
Selain para elite politik, lanjut Titi, para penyelenggara pemilu juga harus terus mengingatkan para peserta pemilu agar melakukan kampanye damai dan santun. Penyelenggara pemilu, kata dia, seharusnya tidak hanya sosialisasi kampanye damai di kalangan elite, tetapi juga kepada masyarakat.
“Masyarakat juga harus paham dan mengerti maksud dari kampanye damai dan santun. Penyelenggara pemilu bisa melakukan sosialisasi kampanye damai kepada masyarakat,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Titi mendorong penegakan hukum secara konsisten terhadap pelaku penyebar hoax, politisasi SARA dan politik uang. Penegakan hukum ini, kata dia, bisa membuat efek jera.
“Dengan penegakan hukum, orang akan berpikir dua kali jika melakukan kampanye dengan menyebarkan hoax, politisasi SARA dan politik uang,” pungkas dia.