Ada banyak hoaks pemilu yang beredar di berbagai platform digital, mulai dari hoaks mengenai peserta pemilu, proses pemilu, hingga hoaks yang menyerang pemilih kelompok rentan. Beberapa hoaks merupakan hoaks lama yang beredar kembali, seperti warga negara Tiongkok yang diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik untuk Warga Negara Indonesia (WNI), kematian petugas adhoc pemilu karena diracun, kotak suara kardus sumber kecurangan pemilu, dan manipulasi suara dengan memanfaatkan hak pilih disabilitas mental. Semua hoaks tersebut bagaikan polusi di tengah ekosistem informasi pemilu di Indonesia.
Didukung oleh TikTok, Perludem berkomitmen untuk terus berkontribusi menjaga ekosistem informasi pemilu yang sehat, yang mampu melindungi pemilih dari gangguan informasi yang dapat mengganggu kualitas hak pilih, namun tetap mempertahankan TikTok sebagai platform digital yang aman untuk ragam ekspresi politik dan narasi inklusif.
Buku Panduan Melawan Hoaks Pemilu di TikTok ini dibuat untuk mengedukasi pengguna TikTok agar dapat mengidentifikasi konten hoaks pemilu, mendorong daya berpikir kritis, dan memberikan panduan teknis cara pelaporan konten hoaks pemilu di TikTok. Kamu dapat mempelajari panduan ini agar kamu dapat turut terlibat menciptakan pemilu yang sehat, inklusif, serta melindungi diri dan orang lain dari gangguan informasi.