• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

INDOPOS.CO.ID – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khairunnisa Nur Agustyati menyayangkan terjadinya kebocoran Data Pemilih Tetap (DPT). Dia minta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera membenahi masalah ini, untuk memberi rasa aman bagi pemilih maupun menjaga kredibilitas Pemilu.

“Ini jadi salah satu kekhawatirannya. Kita sebagai publik sekarang seolah-olah tidak bisa apa-apa, padahal kita dengan sukarela menyerahkan dan mempercayakan data pribadi kita untuk digunakan dalam kepentingan pemilu. Seharusnya data ini bisa dijaga betul oleh yang menggunakan data ini.” kata Khairunnisa dalam keterangan tertulis Jumat (1/12/2023).

Untuk itu dia meminta KPU lebih profesional lagi membenahi sistem teknologi terlebih sistem keamanan siber mereka. “Dalam penggunaan teknologi KPU perlu mempersiapkan semuanya dengan matang, mulai dari kesiapan perangkatnya, SDM, kebersihan siber, dan sebagainya,” katanya.

“Walaupun untuk pemungutan kita masih manual, tapi KPU menggunakan teknologi untuk tahapan pemilu yang lainnya. Seperti pendaftaran pemilih, sehingga ini pun perlu dipersiapkan dengan matang juga perangkat teknologinya,” imbuh Khairunnisa.

Lebih lanjut, dia sangat menyayangkan terjadinya pembobolan ini. “Karena KPU selalu mengatakan penting menjaga dan melindungi data calon tapi ini data pribadi pemilih bisa bocor, walaupun bisa saja kebocoran ini bukan dari KPU tetapi KPU perlu melakukan penelusuran juga terhadap hal ini.” kata dia.

Belajar dari kasus ini, KPU perlu terus berbenah diri dan publik perlu mendapatkan penjelasan apakah KPU sudah melakukan pemrosesan data pribadi dengan baik, termasuk juga dengan keamanan sibernya.

Sebelumnya, situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan tautan kpu.go.id, kembali menjadi sasaran serangan siber oleh peretas atau hacker. Kali ini, peretas dengan nama anonim ‘Jimbo’ mengklaim telah berhasil mendapatkan sekitar 204 juta data pemilih tetap (DPT) dari situs penyelenggara pemilu itu.

Informasi peretasan situs KPU ini diketahui setelah Jimbo mengunggah sebuah postingan di situs BreachForums, tempat yang biasa digunakan untuk menjual hasil peretasan. Dia membagikan 500 ribu data sampel yang berhasil didapatkannya dari situs KPU.

Menurut Pratama, jika Jimbo benar-benar berhasil mendapatkan kredensial dengan role Admin, hal ini akan sangat berbahaya. Pasalnya, akun role admin itu bisa saja dipergunakan untuk mengubah hasil rekapitulasi perhitungan suara saat Pemilu berlangsung.

“Yang tentunya akan mencederai pesta demokrasi bahkan bisa menimbulkan kericuhan pada skala nasional,” ucap dia.

 

Artikel ini telah tayang di Indopos.co.id dengan judul “Perludem Sayangkan Kebocoran DPT di KPU”, https://www.indopos.co.id/nasional/2023/12/01/perludem-sayangkan-kebocoran-dpt-di-kpu/