• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

Jakarta, CNN Indonesia — Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyarankan partai politik diurutkan berdasarkan alfabet. Anggota Dewan Perludem Titi Anggraini mengatakan opsi ini bisa sekaligus mengedukasi pemilih.

“Penempatan partai di surat suara berdasarkan alfabet saja atau berdasarkan pengundian tanpa nomor urut. Akhirnya, identitas kepartaian betul-betul dinilai berdasarkan identitas kepartaian yang lebih mengarah ke visi, misi, gagasan,” kata Titi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (16/11).

Titi berkata pemilih dituntut mengenali secara baik partai politik yang akan mereka pilih. Dengan demikian, pemilih tak terjebak dengan penomoran partai politik dengan angka.

Adapun saran ini merespons usulan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang meminta nomor urut partai peserta Pemilu 2019 tak diubah untuk 2024.

Menurut Titi, opsi ini sejalan dengan niatan efisiensi logistik seperti yang disampaikan Megawati. Hal itu disebabkan tak ada pergantian atribut seperti nomor urut.

“Tidak perlu mengganti alat peraga sepanjang logo dan nama partai tidak diubah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Titi tak sepakat jika nomor urut dipermanenkan seperti usulan Mega. Menurutnya, hal itu tidak mencerminkan asas keadilan dalam pemilu.

“Pengundian nomor urut yang tidak dilakukan sebenarnya akan memberikan akses kompetisi yang tidak setara bagi partai-partai baru, apalagi mengingat kemudian partai masa kampanye kita hanya 75 hari,” ujarnya.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menyarankan nomor urut partai politik di pemilu dipermanenkan. Dia beralasan penggantian nomor urut setiap pemilu membuat partai terus mengeluarkan biaya untuk membuat alat peraga kampanye.

 

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Perludem Usul Nomor Urut Parpol di Pemilu 2024 Pakai Alfabet” https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221116130249-32-874495/perludem-usul-nomor-urut-parpol-di-pemilu-2024-pakai-alfabet.