• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:3 mins read

Merdeka.com – Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati menyayangkan peristiwa pelecehan yang terjadi saat tes kesehatan Pilkada Depok. Dugaan pelecehan secara verbal dilakukan bakal calon wakil wali kota Depok dari PKS, Imam Budi Hartono terhadap pesaingnya, bakal calon wakil wali kota dari PDIP Afifah Alia. Khoirunnisa mengatakan, masih ada elite politik belum memahami bentuk-bentuk pelecehan.

“Tentu hal ini disayangkan ya. Karena ternyata masih ada elite politik yang tidak memahami bawah bentuk pelecehan itu bukan hanya secara fisik saja. Tapi juga bisa dalam bentuk verbal,” kata Khoirunnisa melalui pesan singkat, Sabtu (12/9).

Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa meski perempuan sudah bisa masuk dalam kontestasi politik, masih menghadapi segala bentuk pelecehan. Undang-undang memang sudah memberikan kesempatan dalam rangka kesetaraan gender dengan kebijakan afirmasi pemenuhan kuota 30 persen untuk perempuan. Namun, partai belum menginternalisasi nilai-nilai kesetaraan kepada kadernya.

“Bicara tentang keadilan dan kesetaraan gender tidak cukup dengan hanya memberikan kebijakan afirmasi seperti pemenuhan kuota 30% perempuan saja, tetapi juga perlu ada internalisasi nilai-nilai itu di partai politik,” kata Khoirunnisa.

Baca juga: Perludem: Pilkada Jangan Pertaruhkan Nyawa Publik

Khoirunnisa juga mengatakan, KPU memang tidak bisa mengambil tindakan terhadap dugaan pelecehan di Pilkada karena tak ada kewenangan. Namun, dia mendorong KPU menjamin ruang kompetisi aman bagi peserta Pemilu.

“Kalau KPU tidak punya kewenangan untuk menindak hal seperti ini. Tapi yang bisa dilakukan adalah menjamin adanya ruang kompetisi yang aman bagi peserta Pemilu,” pungkasnya.

Diberitakan, bakal calon wakil wali kota Depok, Afifah Alia mengaku mendapat pelecehan verbal dari lawannya Imam Budi Hartono. Afifah menceritakan peristiwa tak mengenakkan itu terjadi saat dia menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada Selasa (8/9).

Peristiwa pelecehan seksual itu diduga terjadi saat dibagikan kamar untuk tiap peserta melakukan tes kesehatan.

“Kamar kandidat pilkada Depok bersebelahan, saat petugas RS menginformasikan kamar saya, tiba-tiba Pak Imam Budi melontarkan ujaran ‘sekamar sama saya saja bu Afifah’,” kata Afifah, Kamis (10/9).

Afifah menuturkan saat celetukan itu dilontarkan, Mohammad Idris yang merupakan pasangan Imam pun tertawa sambil jarinya menunjuk pada Imam. Afifah yang mendengar hal itu pun merasa kesal karena merasa dilecehkan. Hanya saja dia memilih diam kala itu.

“Saya sedang mempersiapkan diri untuk pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama dua hari. Tidak ada tim yang mendampingi saya karena peraturan mengharuskan masing-masing paslon tidak didampingi,” tukasnya.

Sebagai wanita, dia merasa apa yang dilontarkan Imam sangat tidak pantas. Menurutnya, candaan itu menyiratkan ketidakpedulian terhadap perempuan dan sarat akan pelecehan.

“Apa maksudnya melontarkan “sekamar sama saya saja bu Afifah” ketika pembagian kamar isolasi bagian dari prosedur pemeriksaan kesehatan paslon,” ucapnya.

 

Artikel ini telah tayang di Merdeka.com dengan judul “Dugaan Pelecehan Bakal Calon Wawalkot Depok, Perludem Minta KPU Jamin Kompetisi Aman”, https://www.merdeka.com/politik/dugaan-pelecehan-bakal-calon-wawalkot-depok-perludem-minta-kpu-jamin-kompetisi-aman.html?page=all