• Post author:
  • Post category:Berita
  • Reading time:2 mins read

Indonesiainside.id, Jakarta –– Meninggalnya 225 petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dalam gelaran pemilu serentak 2019 merupakan anomali yang baru terjadi pasca reformasi. Pengamat pemilu dari Pekumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengatakan, hal ini menandakan bahwa beban dan kompleksitas teknis pemilu 2019 di atas kewajaran dan cenderung tidak logis.

“Dimanapun, beban kerja dari 24 jam adalah beban kerja yang tidak wajar. Petugas KPPS dituntut bekerja keras, cermat dan hati-hati, tetapi kapasitas tubuh manusia memang tidak wajar jika kerja lebih dari 24 jam,” kata Titi, Minggu (28/4).

Namun, Titi lebih menyarankan agar KPU menyelesaikan proses rekapitulasi yang sedang berlangsung, mulai dari tingkat kecamatan hingga KPU daerah. Ia lebih mendorong agar para pakar, akademisi dan sejumlah pemangku kepentingan memikirkan solusi pemilu di tahun berikutnya.

“Para pemangku harus melihat secara keseluruhan. Rekomendasi tidak boleh parsial dan tidak boleh dilakukan dengan marah, karena jika dilakukan dengan marah, maka tidak terwujud pemilu yang adil, jujur dan demokratis,” ujarnya.

Lebih jauh, berdasarkan pengalaman pemilu 2014, ia mengaku pemungutan suara legislatif dengan jumlah empat surat suara saja sudah berat. Apalagi beban itu ditambah dengan kompleksitas yang harus dipegang petugas KPPS.

“Mereka tidak hanya kerja di hari H ketika pemungutan dan penghitungan suara hingga dini hari, tapi mulai dari subuh sampai dini hari. Bahkan sebelumnya mereka harus distribusikan formulir C6, mendirikan TPS sampai serahkan logistik dari kecamatan,” kata dia.

Selain beban dan kompleksitas teknis pemilu 2019 di luar kemampuan batas normal manusia, Titi menilai beban psikis juga menimpa para petugas KPPS ketika mereka harus ambil logistik ke kecamatan karena kekurangan.

“Pemilu 2019 ini memang kurang rileks bagi petugas karena kompetisi ketat, sehingga bekerja seakan-akan harus cermat dan teliti seolah-olah ada tekanan yang beda. Tapi beban berat kerja penghitungan surat suara paling berkontribusi pada kelelahan petugas,” ujarnya.(EPJ)

Sumber: https://indonesiainside.id/perludem-kerja-petugas-kpps-di-pemilu-2019-di-luar-batas-daya-tahan-manusia/